Senin, 11 Mei 2009

Ziarah Arsitektur IAI Sumsel

2komentar
Mei 2009,

Dah lama banget nih ga nulis nulis diblog..mau cerita aja tentang kegiatan yang baru saja saya lalui di IAI ( Ikatan Arsitek Indonesia ) Sumsel. Tepatnya tanggal 9 Mei 2009, IAI Sumsel mengadakan suatu kegiatan dengan nama Ziarah Arsitektur. Tujuan dari kegiatan ini antara lain untuk menyemarakkan Visit Musi sambil mengunjungi daerah wisata Arsitektur yang ada di pinggiran sungai musi serta tidak lain juga sebagai ajang meningkatkan kekompakkan para anggotanya.


Peserta diminta berkumpul di Benteng Kuto Besak pukul 09.00 wib. Tepat pukul 10.00 wib semua peserta naik ke kapal Panjang, yang menjadi sarana transportasi.



Objek yang pertama kali kami kunjungi yaitu Komplex Masjid Ki Muara Ogan. Ternyata Masjid ini sudah mengalami renovasi total. Tidak banyak tersisa ciri khas bangunan lamanya. Mungkin hanya terlihat pada bentuk atap dan interior Masjidnya.





Perjalanan langsung berlanjut menuju ke Pulau Kemaro melewati bawah Jembatan Ampera sambil menikmati pemandangan pinggir Sungai Musi. Wah ternyata juga melewati kantor dan Pabrik dimana saya bekerja, PT PUSRI…hehe masih mengeluarkan bau ammonia, hmmm Alhamdulillah masih berproduksi. Tidak banyak yang kami lakukan di pulau Kemaro. Hanya mengagumi karya Arsitektur Klenteng. Disini kami beristirahat makan siang dan langsung melanjutkan perjalanan ke Kampung Kapiten.



Sayang sempat terganggu sedikit, karena hujan. Sehingga kami agak menunggu di dalam kapal sebentar. Hujan berakhir, hari pun menjadi cerah. Sungguh Bangunan Heritage yang bagus. Wah, kalu ad kesempatan untuk menata ulang kampung kapiten ini saya sangat berminat.[t]







Read More..

Kamis, 05 Maret 2009

Arsitektur Minimalis

1 comment

Banyak yang meminta kepada saya, ingin di desain bangunan yang minimalis seperti bangunan-bangunan yang lagi trend saat ini. Sebenarnya apa sih yang disebut Minimalisme itu?


Pada dasarnya, minimalis merupakan modifikasi aliran desain bergaya modern. Desain modern ini kemudian direduksi. Aliran ini sering pula diintepretasikan sebagai reaksi terhadap gaya ekspresionisme.

Di Indonesia, kecenderungan orang memilih desain arsitektur minimalis, semata-mata sebagai reaksi kejenuhan terhadap model bangunan yang cenderung monoton, banyak ornamen , susah dibersihkan dan lain-lain. Di lain sisi, tren minimalis juga dipengaruhi oleh gaya arsitektur dunia pada umumnya yang cenderung mengutamakan kesan praktis, sederhana namun tidak mengurangi fungsi dasar dan keindahannya.

Minimalisme pun rupanya bukan tanpa masalah. Pada beberapa kasus , dengan saking inginnya seorang arsitek menerapkan 100% minimalis, masalah baru pun dapat timbul. Contoh paling mudah adalah atap datar dari cor beton.Tak bisa dipungkiri, desain rumah minimalis yang sering kita lihat di majalah luar negeri cenderung tanpa atap. Karena Indonesia terletak di khatulistiwa dan memiliki iklim tropis, maka sebenarnya, atap dak beton kurang cocok.Pada musim panas, dak beton menerima panas terus menerus dari matahari. Di samping memberikan radiasi panas pada ruangan di bawahnya, dak beton pun cenderung retak. Pada musim penghujan, retakan tersebut dapat terisi air dan bocor pun menjadi masalah yang umum terjadi.

Elemen lain yang tak kalah penting dalam desain minimalis adalah kusen dan jendela. Biasanya bangunan minimalis menggunakan kusen dan jendela yang terbuat dari bahan tahan cuaca seperti aluminium dan pvc. Karena bangunan minimalis cenderung tanpa atap maka tidak adanya perlindungan terhadap kusen dan jendela. Penggunaan material kayu sangat tidak disarankan karena muai susutnya dan rusaknya finishing yang tergerus air hujan dan sinar matahari.


Minim desain, budget meningkat

Desain rumah minimalis dapat memakan biaya mahal, namun dapat juga murah. Dikatakan murah karena adanya reduksi pada desain. Contohnya pengeliminasian profil plafon, plin lantai, profil eksterior lalu desain pintu yang sederhana, pintu garasi,pintu pagar dan lainnya. Lalu penggunaan material sederhana seperti kerikil polos, kaca polos, beton cor pada carport, kamprotan, dll. Di sisi lain, desain minimalis memerlukan ketelitian sangat tinggi, seperti sikuan pada dinding yang sempurna, detil yang rapih pada pemasangan batu,dll. Ini tentunya menambah biaya pada konstruksi.

Secara psikologi, bangunan minimalis pun memberikan kesan santai, nyaman, tenang, karena bentuk-bentuk yang diterapkan merupakan bentuk dasar yang mudah dipahami oleh mata manusia. Namun, penerapan desain minimalis yang salah cenderung memberikan kesan bangunan yang polos, monoton, bosan dan tidak berarti. Jadi, walau minimalis, pakem arsitektur seperti aksen, komposisi, proporsi dan lainnya harus diterapkan dengan baik. [t/idea]

Read More..

Selasa, 24 Februari 2009

Catatan Perjalanan

0komentar

Nama saya Tina Saputra, tapi saya sering menggunakan nama kecil tinatra or teen_tra yang diambil dari singkatan ujung nama saya. Saya anak ke 3 dari 4 bersaudara, yah anak perempuan semata wayang. Dari kecil, saya yang hidup berpindah-pindah, mengikuti pekerjaan ayah saya yang pegawai bank. Kelahiran saya di kota Palembang, 2 tahun setelah itu saya tinggal di Banda Aceh sampai kelas 5 sd. Kemudian pindah lagi ke kota Padang selama 3 tahun. Terakhir saya menamatkan sekolah di SMU Palembang. Minat saya dari kecil memang sudah pada bidang dan dunia arsitektur, saya menilai wah kayaknya keren banget yah jadi seorang Arsitek. Yang kemudian saya melanjutkan cita-cita di kota Jogjakarta mampir di Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur pada tahun 2002. saya menamatkan pendidikan November 2006.

Karier di bidang arsitektur dimulai dengan bergabungnya saya pada CV. Wastu Buana Adi Cipta masih di kota yang sama tempat saya menimba ilmu. Kemudian saya hanya sebatas magang saja menjadi arsitek junior dan menjadi pegawai di salah satu developer terkemuka di Jogja, PT. Sarwo Indah. Hanya 6 bulan, saya mengalami down yang tidak sama sekali berkaitan dengan pekerjaan saya. Dan Akhirnya saya memutus kan untuk kembali ke kota kelahiran saya di Palembang dan bergabung di Group PT. Sumatra Karya Teknik Utama. Wah, ternyata dunia arsitek agak sedikit keras bagi seorang wanita. Saya memutuskan untuk melamar ke BUMN saat itu, dan di terima, sampai sekarang saya masih mengabdi di PT. Pupuk Sriwidjaja di Departemen Rancang Bangun dan Perekayasaan sebagai staff Civil & Architecture Engineering Sekedar sharing aja, dimana bekerja di BUMN sulit sekali untuk terikat pada idealisme sebagai seorang arsitek, jiwa seorang perancang. Saat ini saya pun masih aktif ikut kegiatan IAI Sumsel untuk menambah jaringan dan pengetahuan.

Konsep desain Arsitektur yang saya anut sampai saat ini adalah arsitektur post-modern, dimana menerapkan prinsip-prinsip modernitas tapi tidak meninggalkan unsur vernakuler arsitektur tradisional. Yaa tapi tetep kembali lagi dengan klien sebagai atasan langsung kita meminta desain yg bagaimana (hmm kebanyakan mintanya minimalis). Saya sangat mengagumi karya-karya arsitektur dari Frank Lloyd Wright, Richard Meier, dan Ricarrdo Leggoretta. Menurut saya mereka semua adalah orang2 jenius di jamannya dan menghasilkan desain yang sangat luar biasa. Dan menurut saya (juga) mereka semuai mendesain dengan ‘hati’nya mereka bukan sekedar melaksanakan tugas dari klien. Itu semua terlihat dari karya-karya mereka yang sangat personal untuk kliennya.

Saya yakin, di dunia, bahkan di Indonesia ini banyak arsitek yang bagus dan jauh lebih terkenal, tapi saya masih tetap berkarya dan tidak perlu khawatir karena saya pun sangat meyakini bahwa kalau kita bekerja dan berkarya dengan mengindahkan aturan, memenuhi kebutuhan dari klien dan kita melakukannya dengan senang hati, pasti kita akan menghasilkan suatu karya desain yang terbaik dan personal untuk siapapun klien kita.

Architecture is solve the problem not make a problem.
Selamat berkarya dan berprestasi!

Read More..

Jumat, 20 Februari 2009

My Self Employee [ House Project ]

1 comment

[ Delima Guest House Interior ]



[ Mr. Windu House ]



[ Mr. Muktaqit House ] Read More..

My Self Employee [ interior project ]

0komentar




[ Great Eastern Office ]


[ KPP Ilir Barat of Palembang]


[ Head Officer of DPRD South Sumatra ]

Read More..

Selasa, 10 Februari 2009

Arsitektur ??

1 comment


Arsitektur menurut kamus Oxford : art and science of building; design or style of building(s). adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Pengertian ini bisa lebih luas lagi, arsitektur melingkupi semua proses analisa dan perencanaan semua kebutuhan fisik bangunan,namun dalam bahasan situs ini,penulis membatasi pada pengorganisasian perancangan bangunan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu rancang interior / eksterior, rancang asesoris dan pernik-pernik produk pelengkap. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Buku De Architectura merupakan karya tulis rujukan paling tua yang ditulis Vitruvius, dalam buku itu diungkapkan bahwa bangunan yang baik haruslah memiliki aspek:

  • Keindahan / Estetika (Venusitas)
  • Kekuatan (Firmitas)
  • Kegunaan / Fungsi (Utilitas);

Arsitektur adalah penyeimbang dan pengatur antara ketiga unsur tersebut, dimana semua aspek memiliki porsi yang sama sehingga tidak boleh ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.
Arsitektur adalah bidang multi-disiplin ilmu, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, ekonomi,sosial,politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Diperlukan kemampuan untuk menyerap berbagai disiplin ilmu ini dan mengaplikasikannya dalam suatu sistematika yang integral.
Vitruvius menyatakan, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni". Ia pun menekankan perlunya seorang arsitek memahami sosial,kedokteran,hukum,ekonomi,filsafat, dsb. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, strukturalisme, post-strukturalisme, dan fenomenologi adalah beberapa pengaruh filsafat terhadap arsitektur.


[http://archipeddy.com/ess/term_ars.html]

Read More..
 

^^ tinatra_studio ^^ 2008